Fashion Skena: Pengertian dan Asal-Usulnya
Dalam dunia fashion, istilah “skena” sering digunakan untuk menggambarkan gaya atau tren tertentu yang muncul dalam suatu komunitas atau subkultur. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan fenomena mode yang tidak hanya berkaitan dengan pakaian, tetapi juga dengan nilai-nilai, identitas, dan cara hidup yang diadopsi oleh kelompok-kelompok tertentu. Artikel ini akan membahas pengertian “fashion skena,” serta asal-usul dan bagaimana fenomena ini berkembang seiring waktu.
Apa Itu Fashion Skena?
“Fashion skena” merujuk pada gaya berpakaian dan tren mode yang khas dalam sebuah subkultur atau komunitas tertentu. Istilah “skena” sendiri berasal dari bahasa Inggris, “scene,” yang mengacu pada kelompok sosial yang berbagi minat dan nilai-nilai tertentu, termasuk dalam hal musik, seni, dan tentunya fashion. Fashion skena lebih dari sekadar tren mode yang mengikuti arus utama; ini adalah cara individu atau kelompok mengekspresikan identitas mereka melalui pakaian dan aksesori.
Fashion skena sering kali dihubungkan dengan subkultur tertentu, seperti musik punk, goth, hip-hop, atau grunge. Dalam konteks ini, skena bukan hanya tentang gaya berpakaian, tetapi juga mencakup seluruh gaya hidup dan ekspresi diri yang terhubung dengan komunitas tersebut.
Asal-Usul Fashion Skena
Fenomena fashion skena mulai muncul pada akhir abad ke-20, beriringan dengan perkembangan berbagai subkultur musik dan seni. Setiap subkultur ini mengembangkan ciri khasnya sendiri, dan fashion menjadi cara penting untuk menunjukkan afiliasi atau identitas mereka. Berikut adalah beberapa subkultur yang berkontribusi pada perkembangan fashion skena:
- Punk (1970-an – 1980-an) Subkultur punk adalah salah satu yang paling terkenal yang melahirkan fashion skena. Dengan asal-usul yang berkembang dari musik punk rock, gaya berpakaian punk menekankan pada elemen-elemen pemberontakan terhadap norma-norma sosial dan arus utama. Pakaian dengan tampilan robek, jaket kulit, t-shirt dengan logo band, serta penggunaan aksesori seperti paku dan rantai menjadi simbol utama dalam fashion skena punk.
- Goth (1980-an – 1990-an) Subkultur goth muncul pada awal 1980-an dan dipengaruhi oleh musik post-punk dan gothic rock. Gaya berpakaian goth identik dengan pakaian serba hitam, makeup yang dramatis, serta gaya rambut yang khas. Fashion skena goth sering kali mengedepankan estetika gelap dan misterius yang menjadi ciri khas para pengikutnya. Dalam hal ini, fashion tidak hanya sekedar pilihan pakaian, tetapi merupakan bentuk ekspresi individualitas dan ketidaksesuaian dengan norma sosial mainstream.
- Grunge (1990-an) Grunge adalah subkultur yang berkembang pada awal 1990-an, berkat pengaruh musik grunge yang dipopulerkan oleh band-band seperti Nirvana. Gaya berpakaian grunge ditandai dengan tampilan yang kasual, cenderung “berantakan,” dan anti-mode. Flanel, kaos band, celana robek, dan sepatu boot menjadi ciri khas dari fashion skena grunge. Skena grunge menunjukkan perlawanan terhadap konsumerisme dan budaya mode yang dipaksakan oleh arus utama.
- Hip-Hop (1980-an – sekarang) Subkultur hip-hop yang lahir pada 1980-an di Amerika Serikat juga memiliki pengaruh besar dalam dunia fashion. Gaya berpakaian hip-hop, yang pada awalnya dipengaruhi oleh budaya jalanan dan musik rap, menampilkan pakaian oversized, topi, jaket bomber, sneakers, serta perhiasan yang mencolok. Fashion skena hip-hop kini menjadi salah satu gaya yang paling berpengaruh di dunia mode, dengan berbagai desainer dan merek-merek besar yang mengadopsi elemen-elemen dari skena ini.
- Emo dan Scene (2000-an) Pada awal 2000-an, subkultur emosional yang dikenal dengan istilah “emo” muncul sebagai perpanjangan dari gaya hidup yang terkait dengan musik post-hardcore dan pop-punk. Pakaian dengan warna gelap, aksesoris dengan simbol-simbol emosional, dan gaya rambut dengan poni panjang menjadi ciri khas dari fashion skena emo. Selain itu, muncul juga fenomena “scene” yang lebih energik, sering dikaitkan dengan musik elektronik dan indie, di mana fashion menjadi lebih berani dengan kombinasi warna cerah, aksesori besar, dan gaya rambut yang eksentrik.
Bagaimana Fashion Skena Berkembang?
Seiring berjalannya waktu, fashion skena tidak hanya tetap menjadi ciri khas bagi kelompok-kelompok tertentu, tetapi juga mulai menginspirasi industri mode arus utama. Banyak desainer yang mengambil elemen-elemen dari berbagai skena untuk dimasukkan ke dalam koleksi mereka. Misalnya, pengaruh punk dapat ditemukan dalam berbagai koleksi mode high fashion, sementara tren streetwear yang terinspirasi oleh hip-hop dan skateboard menjadi bagian dari fashion mainstream.
Perkembangan media sosial juga berperan besar dalam menyebarkan dan mengembangkan fashion skena. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memungkinkan orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk berbagi dan terinspirasi dari gaya fashion skena yang berbeda, memperkenalkan ide-ide baru, dan mengubah cara orang melihat dan mempraktikkan mode.
Fashion Skena dan Pengaruhnya di Masa Kini
Di era modern, fashion skena tidak lagi terbatas pada satu kelompok atau subkultur tertentu. Banyak orang yang mengadopsi elemen-elemen dari berbagai skena untuk menciptakan gaya pribadi mereka sendiri. Gaya ini lebih bersifat eklektik dan inklusif, menggabungkan berbagai referensi dari musik, seni, dan budaya pop.
Salah satu contoh besar dari fenomena ini adalah munculnya tren streetwear, yang tidak hanya dipengaruhi oleh hip-hop, tetapi juga elemen-elemen dari subkultur skate, punk, dan grafiti. Brand-brand besar seperti Supreme, Off-White, dan A Bathing Ape (BAPE) telah berhasil menggabungkan unsur-unsur fashion skena dengan desain yang lebih mainstream, menjadikan streetwear sebagai bagian integral dari dunia fashion saat ini.
Kesimpulan
Fashion skena adalah fenomena mode yang berkembang melalui subkultur atau komunitas tertentu, yang sering kali mengekspresikan identitas dan nilai-nilai khusus. Dari punk hingga hip-hop, dari goth hingga grunge, setiap skena membawa pengaruh dan gaya uniknya sendiri dalam dunia fashion. Meskipun fashion skena sering kali diasosiasikan dengan pemberontakan terhadap arus utama, pada kenyataannya, pengaruhnya telah meresap ke dalam berbagai aspek mode global dan menjadi bagian penting dalam perkembangan tren fashion modern.
Add comment