Fashion & Mental Health: Berpakaian Sesuai Mood, Kenapa Tidak?
Selama ini, fashion sering dianggap hanya soal tren, estetika, dan gaya hidup. Namun, semakin banyak orang menyadari bahwa cara kita berpakaian bisa mencerminkan — bahkan memengaruhi — kondisi emosional dan mental kita. Fenomena ini dikenal sebagai dopamine dressing, di mana seseorang memilih busana berdasarkan mood atau justru untuk memperbaiki suasana hati.
Fashion bukan sekadar kulit luar. Ia adalah ekspresi diri, dan bagi sebagian orang, bisa menjadi bentuk self-care yang penting dalam menjaga kesehatan mental.
Hubungan Erat Antara Pakaian dan Perasaan
Pernah merasa lebih percaya diri saat mengenakan pakaian favorit? Atau merasa “down” hanya karena outfit hari itu terasa kurang nyaman? Itu bukan kebetulan. Studi psikologi menunjukkan bahwa apa yang kita kenakan dapat memengaruhi emosi, perilaku, bahkan cara kita memandang diri sendiri.
Pakaian bisa menjadi ekstensi dari suasana hati — cerah saat bahagia, gelap saat sedih, simpel saat ingin tenang. Sebaliknya, pilihan pakaian juga bisa membantu membentuk mood: mengenakan warna cerah saat sedang murung bisa menstimulasi perasaan lebih positif.
Dopamine Dressing: Saat Warna dan Gaya Meningkatkan Mood
Istilah dopamine dressing mengacu pada praktik memilih pakaian yang membuat seseorang merasa senang, semangat, dan lebih hidup — layaknya efek dari hormon dopamin dalam tubuh.
Beberapa ciri dopamine dressing:
- Warna-warna cerah atau favorit
- Motif menyenangkan (floral, polkadot, garis-garis ceria)
- Tekstur yang disukai (lembut, ringan, atau mengkilap)
- Pakaian yang terasa ‘you’ — membuat pemakainya merasa otentik dan percaya diri
Banyak orang kini mulai membangun lemari pakaian berdasarkan “rasa” daripada sekadar gaya, menjadikan berpakaian sebagai ritual penyemangat harian.
Fashion sebagai Alat Ekspresi Diri
Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang memiliki kecenderungan cemas atau mengalami depresi, fashion bisa menjadi medium ekspresi yang kuat — ketika kata-kata terasa sulit, pakaian bisa “berbicara”.
Contoh ekspresi ini bisa terlihat melalui:
- Outfit monokromatik untuk menunjukkan kestabilan
- Pakaian artsy sebagai bentuk eksplorasi identitas
- Mix & match tak biasa untuk melawan rasa jenuh
- Pakaian longgar saat ingin merasa aman dan terlindungi
Pentingnya di sini adalah kesadaran dan koneksi antara perasaan dengan pilihan berpakaian, bukan sekadar ikut tren.
Berpakaian Nyaman = Bentuk Self-Care
Self-care tidak selalu harus berupa meditasi atau skincare. Memilih pakaian yang membuat tubuh dan pikiran nyaman adalah bentuk merawat diri yang sangat nyata.
Contoh kecilnya:
- Memakai bahan lembut saat sedang lelah
- Memilih pakaian yang memberikan ruang gerak saat sedang sensitif
- Berani berdandan rapi di rumah untuk meningkatkan produktivitas
- Menata outfit dengan perhatian sebagai bentuk mindfulness
Langkah-langkah kecil ini bisa membantu menciptakan rasa kontrol atas hari yang tidak pasti.
Tips Berpakaian Sesuai Mood
- Kenali Warna Favorit dan Efek Emosionalnya
Misalnya, biru bisa memberi ketenangan, kuning untuk semangat, merah untuk energi dan percaya diri. - Buat Moodboard Pribadi
Kumpulkan inspirasi outfit sesuai suasana hati tertentu — seperti “Outfit Saat Butuh Semangat” atau “Gaya Tenang untuk Hari Sibuk”. - Siapkan Outfit Mood Booster
Miliki beberapa setelan yang selalu membuat Anda merasa “lebih baik” — bisa karena warnanya, potongannya, atau cerita di baliknya. - Jangan Takut Bereksperimen
Tidak harus selalu terlihat rapi atau trendi. Kadang memadukan outfit “nyeleneh” justru membuat hari lebih seru dan membangkitkan kreativitas. - Prioritaskan Kenyamanan
Mood akan cepat turun jika pakaian terasa sempit, panas, atau gatal. Pilih yang sesuai bentuk tubuh dan aktivitas Anda.
Pakaian Adalah Bahasa Tanpa Kata
Di tengah dunia yang penuh tekanan dan ekspektasi, berpakaian sesuai mood adalah bentuk kebebasan kecil yang bisa berdampak besar. Berpakaian bisa menjadi cara untuk memahami, menenangkan, atau bahkan merayakan diri sendiri. Tidak ada aturan baku — yang penting adalah mengenal diri dan mengenakan sesuatu yang membuat kita merasa lebih “hidup”.
Jadi, kalau suatu hari kamu ingin pakai warna neon hanya untuk menyemangati diri, kenapa tidak?
Add comment