Hari Waisak: Makna, Sejarah, dan Perayaannya
Hari Waisak adalah hari suci bagi umat Buddha yang diperingati untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu:
-
Kelahiran Siddhartha Gautama.
-
Pencerahan (Bodhi) yang dialami saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi.
-
Wafatnya (Parinibbana) atau saat ia mencapai nirwana terakhir.
Ketiga peristiwa ini dipercaya terjadi pada tanggal dan bulan yang sama dalam kalender lunar Buddhis, yaitu pada purnama bulan Waisak (Vesakha), biasanya jatuh pada bulan Mei di kalender Masehi.
🌸 Tradisi Perayaan Hari Waisak di Indonesia:
Di Indonesia, perayaan Waisak dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah, dengan berbagai ritual dan kegiatan, antara lain:
-
Pengambilan api alam dari Mrapen, Grobogan.
-
Pengambilan air suci dari Umbul Jumprit, Temanggung.
-
Pindapatta (pemberian dana makanan kepada para bhikkhu).
-
Pelepasan lampion sebagai simbol harapan dan doa.
-
Meditasi bersama, pembacaan paritta, dan renungan dhamma.
🌟 Nilai-Nilai yang Diangkat:
-
Cinta kasih dan welas asih
-
Kebijaksanaan dan kesadaran diri
-
Pelepasan dari nafsu dan kemelekatan duniawi
-
Kehidupan damai dan harmonis antar sesama
Penutup:
Hari Waisak bukan hanya momentum spiritual bagi umat Buddha, tetapi juga ajakan universal untuk hidup lebih sadar, penuh kasih, dan damai. Selamat Hari Waisak bagi yang merayakan. Semoga semua makhluk hidup berbahagia. 🕊️
Add comment